Halaman

Sabtu, 24 September 2011

Novel : Teman Selamanya Part 1

Tokoh-tokoh (Hanya dibuat-buat/bkn asli):


“AAAAA.... “teriak Rena. Lagi-lagi ia bertemu dengan kupu-kupu yang hinggap ditangannya. Ibu Rena langsung mengambil kupu-kupu itu dan diterbangkan keluar.
“Makasih bu, sudah membuang serangga itu.”Kata Rena
“Iya, sama-sama. Lain kali ibu akan membasmi serangga dirumah kita.” Kata Ibunya. Rena adalah gadis SMP kelas 3 yang sangat takut dengan yang namanya serangga, kecuali semut, nyamuk, dan lalat. Tetapi anehnya, Rena tidak takut dengan beruang, atau binatang yang ditakuti para perempuan. Kadang, ayahnya sering menjauhi Rena dengan beruang yang sangat ganas karena Rena ingin sekali memegang dan memeluk beruang itu. Walaupun takut dengan serangga, Rena adalah murid yang sangat pintar di sekolahnya. Dia selalu mendapat juara 1 dikelas dari SD sampai sekarang.
“Bu, Rena mau kekamar dulu ya.”kata Rena sambil pergi kekamarnya dengan membawa obat anti serangga untuk membunuh serangga.
“Iya rena.”kata Ibunya. Ibu Rena tahu apa yang dikerjakan Rena didalam kamarnya. “pasti belajar” batinnya. Itulah kebiasaan baik Rena, setiap dipuji dia langsung pergi belajar, tapi kalau dia dibentak atau semacamnya, Rena bakal termenung ntah apa yang dipikirkannya, tetapi dia juga masih tetap belajar sih!! Hehehe...

Keesokan paginya disekolah, yang tepatnya berada di kelas 9-1 yaitu kelasnya Rena dkk, mempunyai teman baru, seorang laki-laki yang kelihatannya seperti anak nakal dengan rambung jingkrak-jingkrak dan baju yang dikeluarkan.
“Selamat pagi, Namaku Dicky Kazama, panggil saja Dicky. Aku pindah kesini karena ada urusan rahasia yang tidak boleh kalian ketahui. Senang bertemu dengan kalian.”Sapa Dicky
“Nah Dicky, silakan duduk dibelakang sana.”Kata Bu Hera. Dan dicky pun duduk ditempat yang ditunjukkan. “nah anak-anak, Kemarin kita janji akan mengadakan ulangan hari ini, jadi keluarkan kertas selembar, jangan menyontek, ibu akan membagikan soal-soal ini.” Kata bu hera yang langsung membagikan soal ulangan.
Semua murid mengerjakan tugas dengan tertib. Setelah berbunyi bel istirahat, semua kertas ulangannya dikumpulkan. Rena melirik Dicky yang duduk jauh dibelakangnya, Rena berpikir ada sesuatu yang aneh. Rena ingin menanyakan sesuatu, tetapi ia sangat pemalu, Rena tidak jadi menanyakannya dan Rena langsung pergi kekantin.
Saat Rena sedang makan, tiba-tiba saja Dicky duduk didepan Rena. Memang Meja tempat Rena duduk sangat sepi karena memang Rena tidak mempunyai teman disekolah ini, paling-paling temannya Rena adalah guru.
“Boleh aku duduk disini?”Tanya Dicky. Rena hanya menganggukkan kepalanya bertanda “Iya”. “Kudengar, kamu adalah murid terpintar di sekolah ini ya?”tanya Dicky
“Mungkin begitu.”jawab Rena singkat
“Kamu tidak bertanya ‘mengapa aku bertanya seperti itu?” Tanya Dicky lagi. Rena hanya menggeleng. “Aku tahu, kamu pasti pendiam. Sudahlah, anggap saja kita teman lama atau sahabat. Oh ya, sepertinya kamu ingin menanyakan sesuatu denganku? Mau bertanya apa?”tanya Dicky
Rena tersedak saat dia mendengar kata-kata Dicky. “Dari mana kamu tahu aku ingin menanyakan sesuatu denganmu?”tanya Rena yang sepertinya tidak ada kata pendiam lagi.
“Hahaha.. jelas aku tahu, dari tadi kamu kelihatan bingung melihatku.”Kata Dicky. Rena menundukkan kepala. “Lalu kamu ingin bertanya apa? Silakan saja, aku akan menjawab.”kata Dicky seperti sok akrab
“Kamu kan murid baru yang pelajarannya beda dengan sekolah disini, tetapi kenapa kamu bisa menjawab semua soal dengan cepat, dan aku kurang yakin dengan kepintaranmu dan Gayamu.”Tanya Rena
“Ohh itu, banyak orang yang bilang begitu. Aku memang suka belajar dan ingin menjadi Tentara, jadi aku sering berpakaian begini. Tidak mungkin kan seorang tentara rambutnya lurus rapi dengan minyak rambut, baju dimasukkan seperti culun. Tetapi guru-guru tidak melarangku untuk berpenampilan seperti ini karena aku Pintar. Mungkin lebih pintar darimu.Hehehe..”Pamer Dicky
“Oh ya, lihat saja nanti. Nilai ulangan siapa yang paling tinggi.”Ancam Rena
“Oke.” Deal Dicky. “kelihatannya kamu sudah lebih akrab denganku!”kata Dicky
“Apa? Oh ya, karena kamu ngobrol denganku terus.
“Oh tak apa, bagaimana kalau kita berteman. Kebetulan aku belum punya teman.
“Bukannya anak laki-laki tadi mengajakmu bermain sepak bola?
“Iya, tetapi aku tolak. Karena ku tidak suka olahraga, aku hanya suka belajar.
“Bukannya kalau jadi tentara harus giat olahraga?
“Benar, tetapi aku harus belajar dulu, saat SMA nanti aku akan masuk sekolah militer.
“Oh begitu.... Ayo kita kekelas belajar, biasanya aku sesudah makan langsung belajar. Ayo!!!” ajak Rena
“Woy.. tunggu, Nasiku belum habis....”Teriak Dicky
Pulang sekolah, Rena bersama dengan Dicky di dekat gerbang sekolah sedang mengobrol tentang pelajaran pastinya. Silvia datang mendekati mereka. Silvia adalah teman sekelas Rena dan Dicky, dia memang agak pintar tetapi dia sangat sombong karena ibunya adalah seorang artis sedangkan ayahnya sudah tiada.
“Hai...hai...hai.. sedang ngobrol berdua aja nih. So Sweet... gak nyangka Rena yang si kutu buku dan pendiam ini sudah mempunyai teman akrab, cowok lagi. Hahaha”Ejek Silvia
“Gak boleh ya? Iri?”tanya Dicky
“Idih siapa juga yang iri. Harusnya kalian tuh yang iri, ibuku seorang artis terkenal.”Pamer Silvia
“Artis??? Rena ayo lawan, katakan saja apa yang kamu mau katakan.”Ajak Dicky
“Eh Silvia, mentang-mentang ibu kamu artis kamu sok nya setengah mati. Yuri aja yang ibunya artis yang juga terkenal dan ayahnya pejabat aja tidak sombong, harusnya akamu jangan sombong dong jadi orang. “bentak Rena
“APA? Kamu sudah mulai cerewet ya? Ihh...”Kata Silvia dan langsung pergi dari hadapan mereka berdua.
“HEBAT! Kamu mulai tidak pendiam.”Puji Dicky.
“Makasih, aku pulang dulu ya. Dahh...”Kata Rena. Pasti dirumah Rena belajar, karena habis dipuji.
Hari itu Rena selalu tersenyum, tetapi tidak saat ini. Rena malah cemberut dan menangis tersedu sedu. Karena ia mendengar bahwa ibunya dipecat menjadi manajer seorang artis yaitu ibunya Silvia. Rena memang mudah menangis.
“Bu, Maafin Rena bu. Karena Rena membentak Silvia, Ibu jadi dipecat.”Kata Rena sambil menangis.
“Tidak apa-apa Rena, tidak usah dipikirkan. Kamu pikirkan dulu pelajaranmu, urusan ini biar ibu dan ayah yang menyelesaikannya.
“Baik bu.”Kata Rena

Tidak tahu kenapa, semenjak Dicky ada, Rena selalu dijauhi dan diejek teman-temannya, Dicky pun juga begitu. Rena si Kutu Buku dan Dicky si Otak besar. Rena tidak sanggup begini, dia selalu menangis setiap hari, tetapi ada berhentinya.
“Ren, maaf ya. Gara-gara aku menyuruhmu menjadi tidak pendiam lagi dan kamu jadi dimusuhi begini. Maaf aku benar-benar tidak tahu.
“Tak apa. Berapa nilai ulanganmu?
“Nilaiku sih tidak terlalu tinggi, Cuma 95.
“HUAAAA....”Tangis Rena tambah kuat
“Lho kenapa? Nilai kamu berapa?
“92. HUAAAA.... aku sudah menjadi orang yang paling bodoh.
“Eh tunggu, kita kan Cuma beda 3 koma angka. Dan juga dikelas lain ulangnnya ada yang dapat 0,5 dan seterusnya. Kamu bukan bodoh kok.
“Maaf, aku memang begini. Aku hanya ingin nilaiku tinggi. Aku harus belajar sekarang.
“Bagimana dengan apa yang kamu tangisin tadi?
“Benar juga. “Air mata Rena keluar lagi.
“Eh maaf deh maaf. Aku akan bantu menyelesaikan masalah ini. Bagaimana kalau kamu minta maaf kepada semua yang mengejek kamu. Mungkin dia akan merasa bersalah kepadamu.
“Benar juga. Baiklah, aku akan minta maaf.
Setelah Rena minta maaf dan kembali kekelas, Rena tampak sangat Sedih, bukannya senang. Dia mendapat siraman air dan tepung serta ejekan dan maki-makian. Rena mengeluarkan air mata sangat banyak. Di kelas itu untung saja hanya ada Rena dan Dicky dan selebihnya sedang berada diluar.
“Rena, kenapa???”Tanya Dicky panik. Rena tidak menjawab dan langsung pingsan. Dicky mulai sangat panik dan membawa Rena ke UKS.
Beberapa jam kemudian
“Rena, kamu sudah bangun? Yang membersihkan bajumu tadi suster di UKS ini. Kenapa kamu tadi?
“Maaf Dicky, tidak usah menanyakan hal itu.
“Baiklah. “Dicky menunduk
“APA? Ini kan jam pulang sekolah, jadi aku ketinggalan pelajaran Matematika tadi?
“Benar. Tetapi tidak usah panik, aku sudah mencatat rumusnya di bukumu dengan rapi dan pasti bisa dibaca.
“Oh ya, terimakasih. Aku harus pulang
“Tunggu, kamu masih belum pulih kan?
“Sudah kok, aku tidak boleh terlalu lama disini.”Kata Rena. Saat rena berdiri, Penglihatan Rena seperti bayang-bayang dan pingsan lagi.
Saat Rena bangun, Rena sudah berada dikamarnya. Didepannya ada seorang gadis.
“Kamu siapa?
“Rena, sudah bangun?”Kata gadis itu
“Nana?? Kamu kan yang tadi menyiramku pakai air. Kenapa kamu menjengukku dan dimana Dicky?
“Maaf Rena, aku disuruh Silvia untuk menyirammu. Sebenarnya aku ingin sekali berteman dengamu karena kamu sepertinya baik. Aku ingin minta maaf denganmu. Dicky pamit pulang karena malu masuk kekamar perempuan, aku bertemu dengannya saat Dicky berda di UKS. Suster menelpon orang tuamu dan membawamu kerumahmu.
“Begitu? Maaf aku tidak jadi pendiam lagi.
“Tidak apa-apa, aku suka kamu begini. Mau jadi teman?”tanya Nana sambil mengulurkan tangan.
“Hmmmm.. DEAL...
3 jam Rena dan Nana tertawa bersama, hari sudah malam, Nana pamit pulang.

Disekolah, Rena bertemu dengan Nana dan menyapanya. Tetapi nana pura-pura tidak tahu dan menyombongi Rena, Nana memang sedang jalan dengan Silvia.
“Nana? Kenapa?
BERSAMBUNG........ Tunggu kelanjutannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Wavy Tail